Rabu, 20 November 2013

Nayla, Azka dan Aku

Nayla. Namanya “Nayla”. banyak teman-temannya yang memanggil neya, ada juga yang memanggil ayla.
Ya tidak sedikit orang yang memanggilnya begitu. Aku bagian darinya. orang yang memanggilnya dengan ayla. agak sedikit susah memang. tapi jika sudah sering memanggilnya pasti akan terbiasa.
Tapi, aku rasa aku bukan bagian dari kehidupannya, karena ayla punya banyak orang disekitarnya.
Dan aku juga mempunyai orang-orang yang mengisi hidup, hati dan otakku.
Ayla sosok setengah pendek cenderung tinggi. setengah ganteng cenderung jelek (oke ini salah fokus. ini mencirikan narji cagur, bukan ayla). Ayla adalah anak smk kelas tiga, yang sedang giat-giatnya belajar agar bisa merebut program sbmptn dari sekolahnya. Ingin masuk perguruan tinggi yang diidam-idamkan olehnya. Berebut kursi disana agar bisa membanggakan ayahnya. Perempuan cantik dan manis. Jarang ada perempuan yang enak dipandang namun ketika kita melihatnya, kita tidak merasa jenuh. Kulitnya putih, tidak pucat dan mempunyai lesung pipit di sebelah kanan pipinya. Bila tersenyum atau tertawa pasti ada kedua tangannya yang selalu menemaninya. Ya begitulah ciri khasnya.
Kini waktunya aku memperkenalkan “Azka” biasa dipanggil Kaka. Tapi, aku memanggilnya dengan sebutan “za” aneh? tidak. Sangat tidak. Dia yang mengisi hari-hariku. Yang mengisi fikiranku. Yang mengisi hati dan otakku. Za, yang sudah aku kenal bertahun tahun.
(to be continue…)